Oleh: Muhammad Jalali*
@muhammad_jalalii Kondisi jalan Nasional di Lintas Padang-Solok selatan, Di Sungai Lolo Kabupaten Solok, Harap Berhati-Hati Utamakan Keselamatan Video: fahmi_make_up #aiedingin #solok #sumaterabarat
Intensitas hujan yang tinggi dua bulan belakangan mengakibatkan banyak longsor pada ruas jalan Nagari Air Dingin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Status jalan itu adalah jalan lintas nasional. Jalur itu menghubungkan dua provinsi yaitu Sumatera Barat dengan Jambi dan beberapa Kabupaten/ Kota yang terdapat di dalamnya.
Kerusakan ini bukanlah bencana alam yang datang sendiri dari Tuhan. Namun bencana ini hadir akibat keserakahan manusia yang kemudian menyebabkan kerusakan ekologis. Sangat disayangkan, beberapa kali terjadi longsor di ruas jalan tersebut bertahun-tahun dibiarkan dan masyarakat yang mengeluh tak pernah didengar.
@muhammad_jalalii Potret Jalan Lintas Nasional Kerinci- Solok Selatan- Kab Solok (Air Dingin)- Padang. Kamis, 11 April 2024 Nunggu viral dulu Biar Bupati, Gubernur, BPJN, DPRD anggota DPR RI dan Aparat Pengak Hukum begerak. Mari bareng-bareng kita viralkan Agar mereka semua jadi pahlawan kesiangan. #jalanrusak #aiedingin #solok #mahyeldi #epyardiasda
Suburnya Aktivitas Tambang Galian C
Sudah bukan rahasia umum kalau kerusakan jalan di Air Dingin muncul karena longsor dari tambang galian c di atasnya. Pemerintah dan aparat penegak hukum membiarkan aktivitas itu terus menerus merusak dan menyebabkan celaka.
Sepertinya tambang-tambang galian c itu lebih utama dari keselamatan masyarakat pengguna jalan dan masyarakat sekitar.
Alih-alih menindak tegas para pelaku aktivitas tambang galian c itu, kedua pihak tersebut malah tidak berkutik sama sekali. Apakah uang dari tambang-tambang perusak itu membuat mereka nyaman sehingga tidak lagi mendengarkan keluhan dari masyarakat.
Kondisi ini sangat patut menjadi perhatian bersama dari kita masyarakat yang sangat merasakan dampaknya, karena setiap melewati jalan tersebut selalu ada rasa takut dan bahaya selalu mengintai dimana longsor, jalan amblas, dan banjir bandang menjadi ketakutan tersendiri.
Islam Telah Mengingatkan Soal Manusia yang Merusak Lingkungan dan Menimbulkan Musibah
Sebuah ayat Tuhan mengingatkan kita semua betapa pentingnya menjaga alam dan lingkungan dari kerusakan. Sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an surat Ar- Rum ayat 41 yang artinya:
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan manusia; Allah menghendaki agar mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Kerusakan yang disebabkan oleh segelintir manusia itu telah tampak dan berdampak bagi manusia lain, alam dan lingkungan sekitar. Lalu siapakah yang dapat mencegah perbuatan tersebut. Tentu mereka yang punya kuasa dan kekuasaan seperti Gubernur, DPRD, Bupati, dan Aparat Penegak Hukum.
Sebagaimana dalam sebuah hadis di bawah ini “Barang siapa dari kalian melihat kemungkaran maka hendaklah dia mengubah kemungkaran tersebut dengan tangannya (kekuasaan), apabila tidak sanggup ubahlah dengan lisannya, apabila tidak sanggup ubahlah dengan hatinya (dengan doa), yang demikian adalah selemah-lemah iman. (HR.Muslim)
Ya tapi namanya politikus hanya menggunakan ayat Tuhan untuk kendaraan politik saja termasuk di daerah yang dikenal dengan “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” namun ketika aktivitas tambang galian c merajalela dan menyebabkan kerusakan mereka diam seribu bahasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Naudzubillah Min Dzalik
Bupati Kabupaten Solok yang terkenal dengan sikapnya yang suka marah-marah atau dalam bahasa minang disebut dengan marabo-rabo saja tak mampu untuk berkutik ketika daerah kekuasaannya dikoyak-koyak tambang galian c perusak itu. Bagaimana mungkin seorang bupati yang memiliki kekuasaan untuk menindak aktivitas tersebut, sampai hari ini tidak sepatah kata pun yang dilontarkannya?
Begitupun pula dengan Gubernur Sumatera Barat yang terkenal dengan ke buyaannya selalu rajin datang ke masjid masjid-masjid untuk berceramah, tapi pernah tidak si gubernur menceramahi para pelaku tambang tersebut agar menghentikan aktivitasnya karena telah menyebabkan kerusakan di wilayah kekuasaanya. Hem jawabannya tentu saja tidak.
Hancurnya Jalan Nasional
@muhammad_jalalii Persoalan yang tidak pernah diselesaikan oleh pemerintah. #aiedingin #solok #sumbar #berita
Tak dapat dipungkiri lagi bahwasanya peran pemerintah dan aparat penegakan hukum sudah sangat jelas melakukan pembiaran terhadap para pelaku tambang galian c perusak yang berada di sepanjang ruas jalan tersebut.
Karena hampir memang tidak pernah ditindak tegas padahal lokasinya hanya berjarak beberapa meter dari ruang jalan yang sering dilalui, termasuk pemerintah dan aparat penegak hukum ketika kunjungan kerja ke solok selatan atau hanya sekedar pergi liburan.
Sepertinya tidak ada lagi alasan jika pihak yang berwenang tidak mengetahuinya, apalagi kondisi jalan tersebut sering di ekspos ke media sosial, hanya saja tidak se viral jalan di lampung. Akhirnya kondisi kerusakan jalan yang disebabkan oleh aktivitas tambang galian itu c hanya menjadi keresahan-keresahan yang tidak pernah ditanggapi oleh pemerintah.
“Jangankan ditanggapi dilihat saja mungkin tidak sama seperti ketika melewati jalan itu pemerintah menutup kaca mobil mahalnya sambil tertidur pulas menikmati fasilitas negara, tersenyum melihat penderitaan rakyat. Cuaks”
Terakhir penulis mau menyampaikan kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional ( BPJN) Sumatera Barat supaya segera mungkin memperbaiki jalan tersebut, jangan selalu beralasan kalau perbaikan akan percuma karena maraknya aktivitas tambang galian c di lokasi itu. Itu gunanya ada aparat penegak hukum supaya bisa menindak tegas para pelaku tambang-tambang perusak tersebut.
Itupun kalau masih ada aparat penegak hukum di Sumatera Barat.
*Pengabdi Bantuan Hukum LBH Padang