Roehanaproject.com – Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat menyebarkan material abu vulkaniknya sampai ke Samudera Hindia sejak pertama erupsi Minggu (3/12) lalu. Sebaran abu vulkanik ini berupa hujan abu yang terlihat secara kasat mata.
Tim Roehana Project memantau dengan satelit Himawari 9 per tanggal 3 Desember 2023 ada enam kabupaten/ kota dan 94 nagari terdampak. Data ini kemudian melalui pengolahan aplikasi pemetaan.
Mulai dari Kabupaten Agam, Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Tanah Datar, Bukittinggi dan Kepulauan Mentawai.
Wilayah terdekat yang terdampak abu vulkanis dalam radius 3 kilometer dari lokasi kejadian ada 11 nagari. Mulai dari Nagari Sungai Pua, Bukik Batabuah, Pasia Laweh, Padang Laweh, Sungai Jambu, Pariangan, Sabu, Andaleh, Panyalaian, Aia Angek dan Batu Palano.
Berdasarkan data kependudukan 2019 dari 94 nagari itu ada sekitar 569.161 jiwa terdampak. Jumlah ini kemungkinan bertambah karena peningkatan jumlah penduduk pada tahun-tahun berikutnya.
Sebelumnnya diketahui Gunung Marapi secara administratif terletak dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Gunung Marapi dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Jl. Prof. Hazairin no 168 Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.
Aktivitas vulkanik gunung ini pada awal tahun 2023 didominasi oleh terjadinya erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 sampai 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75 – 1000 meter dari puncak.
Selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh Gempa Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh. Tingkat aktivitas pada saat ini berada pada Level II (WASPADA) sejak 3 Agustus 2011.
Peta: Tommy Adam
Teks: Tommy Adam
Foto: Fachri Hamzah
Editor: Jaka HB