Salah seorang ibu dari massa aksi warga Air Bangis SUmatera Barat masih menunggu kedatangan Gubernur untuk tuntutan mereka

Urutan Kejadian Aksi Demonstrasi Masyarakat Nagari Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat yang Diabaikan Gubernur Sumatera Barat

 

 

       Senin, 31 Juli 2023

  • Masyarakat dari Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, melakukan aksi di depan kantor Gubernur Sumatra Barat. Diperkirakan massa aksi kurang lebih 1500 orang, mulai dari dewasa, pemuda, dan anak- anak.
  • Tuntutan dari aksi damai warga Air Bangis;
    • 1.      Pencabutan usulan tentang Proyek Strategis Nasional (PSN) kepada Menteri Koordinator kemaritiman dan investasi. Hal itu tercantum dalam surat No:070/774/BALITBANG-2021.
    • 2.      Penyelesaian konflik agaria di Pasaman Barat; Penarikan Brimob yang berada di lahan masyarakat Air Bangis, melepaskan 2 warga Air Bangis yang ditahan di Polda Sumbar beberapa hari sebelum aksi ini dilakukan dan meminta Kapolda untuk menghentikan kriminalisasi terhadap masyarakat Air Bangis.

 

 Selasa, 1 Agustus 2023

  • Sekitar pukul 08.30 WIB masyarakat Air Bangis melakukan aksi di depan kantor Gubernur Sumatra Barat, melanjutkan aksi hari ke-2 mereka.
  •  Masyarakat masih menunggu untuk bisa berdialog dengan Gubernur namun baik gubernur dan wakil gubernur tidak berada di tempat.
  • Kepala Biro (Kabiro) Administrasi Pimpinan Mursalim mengatakan gubernur sedang berada di luar kota.
  • Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, sempat menghadiri acara konsolidasi struktur Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumbar di Hotel Santika Premiere, Kota Padang. Menurut satpam hotel tersebut mobil patroli dan pengawalan Gubernur pergi sekitar pukul 10.00 WIB.
  • Warga Air Bangis berteduh dari hujan yang mengguyur Kota Padang dari sore hari dan juga bermalam di Masjid Raya Sumatra Barat.
  •  Beberapa warga sempat dilarikan ke rumah sakit.

 

Rabu, 2 Agustus 2023

  • Di pagi hari melalui laman instagram @mahyeldisp, Gubernur Sumbar berjanji akan menemui warga yang melakukan unjuk rasa. Setelah menyelesaikan padatnya jadwal kegiatan yang telah teragenda lama.
  • Mursalim menyebutkan sejak kemarin Gubernur telah berempati dengan memerintahkan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk terus mengawal kondisi para pengunjuk rasa yang beristirahat di Masjid Raya Sumbar.
  • Sekitar pukul 12.00 WIB, warga berjalan dari Masjid Raya Sumbar menuju kantor Gubernur Sumbar untuk melakukan aksi demonstrasi di hari ke-3 bersama koalisi mahasiswa.
  • Terdapat massa tandingan yang berjumlah sekitar 70-an orang dan menamai diri mereka sebagai anak asli Air Bangis dan mendukung PSN serta menolak narasi yang disampaikan oleh massa yang telah berdemonstrasi selama tiga hari. Kondisi warga Air Bangis di depan kantor Gubernur kini terbagi menjadi 2 kubu.
  •  Sampai pukul 14.10 WIB Mahyeldi belum menemui massa aksi.
  • Gubernur mengajak kedua kelompok untuk berdialog, masing-masing diwakili 15 orang. Kelompok massa yang sudah tiga hari melakukan aksi damai menolak masuk ke kantor dan meminta gubernur untuk menemui mereka di depan saja. Permintaan ini tidak dipenuhi oleh para pejabat pemprov.
  • Massa aksi tandingan warga Air Bangis diterima untuk melakukan audiensi di dalam kantor Gubernur Sumbar.
  • Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, paparkan poin-poin terkait rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) di Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat. Beliau juga menjelaskan rencana ini telah ada sejak 2014 dan saat itu dirinya masih menjabat sebagai Walikota Padang.
  • Peserta aksi tandingan mengaku sebagai bakal calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

 

Kamis, 3 Agustus 2023

  • Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, melaksanakan salat subuh di Masjid Raya Sumatra Barat.
  • Usai salat, beliau berdialog dengan sejumlah masyarakat peserta aksi unjuk rasa yang ingin menemuinya sejak Senin lalu.
  • Gubernur meninggalkan kerumuman warga Air Bangis yang masih mempertanyakan hak-hak mereka dengan pengawalan Kapolresta Padang, Kombes Ferry Harahap, beserta jajaran.
  • Sambil berlalu dari kerumunan warga di Masjid Raya Sumbar, gubernur menyebutkan PSN merupakan kepentingan nasional, kepentingan negara yang harus didukung semua pihak.
  • Warga kembali melakukan aksi demonstrasi damainya di depan kantor Gubernur Sumbar.

 

Jumat, 4 Agustus 2023

  • Hari ke-5 warga Air Bangis berada di Kota Padang dan melakukan aksi demonstrasi damainya di depan kantor Gubernur. Warga juga masih menginap di Masjid Raya Sumbar.
  • DP3AP2KB Kota Padang bersama DP3AP2KB Pemprov Sumbar menerjunkan tenaga psikolog di tengah anak-anak. Dua psikolog dan ASN memberi edukasi kepada anak-anak pendemo. Termasuk bimbingan permainan sesuai usia anak.
  • Koordinator lapangan aksi Haris Ritonga (36) mengatakan, mereka tetap bertahan agar kegiatan sehari-hari bisa normal kembali.
  •  Beredar video Wakil Bupati Pasaman Barat, Riswanto, menghimbau warga Air Bangis yang melakukan aksi demonstrasi agar pulang.
  • Sebelumnya, Riswanto sempat dipanggil Gubernur Sumbar terkait permasalahan di Nagari Air Bangis. Pertemuan ini guna mendalami informasi terkait status dan kronologis penguasaan lahan hutan produksi oleh masyarakat. 

    Sabtu, 5 Agustus 2023

  •  Masyarakat dari Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat masih bertahan di Masjid Raya Sumbar yang digunakan sebagai tempat beristirahat selama berada di Kota Padang.
  • Aksi demonstrasi selanjutnya direncanakan pada Senin, 7 Agustus 2023 karena belum ada titik tengah permasalahan dan tuntutan warga Air Bangis.
  • Sekitar pukul 10.30 WIB, wakil bupati Pasaman Barat bersama personel kepolisian yang diperkirakan 200-300 orang, menemui masyarakat Air Bangis yang tengah beristirahat di Masjid Raya Sumbar.
  • Wakil bupati bernegosiasi meminta 20 perwakilan warga untuk melakukan audiensi dengan Gubernur Sumbar.
  • Sekitar 14.30 WIB, perwakilan warga dihantar bus untuk menemui Gubernur Sumbar dan berdialog. Selebihnya, tetap berada di Masjid Raya Sumbar sambil berdoa dan berzikir menunggu para perwakilan kembali.
  • Sekitar pukul 15.20, diterjunkan oleh Polda Sumbar sekitar 500 personel polisi untuk membubarkan dan memulangkan paksa warga dari Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis yang telah berdemonstrasi selama 5 hari di depan kantor Gubernur Sumatera Barat. Sempat terjadi tindakan kekerasan dari pihak aparat polisi.
  • Semua warga yang ada di Masjid Raya Sumatra Barat disuruh, digiring dan diangkat ke atas 12 armada bus yang telah disiapkan sejak semalam.
  • Barang-barang mereka beserta bantuan makanan ditinggalkan. Banyak warga yang terpisah dari anak dan keluarga saat pengangkutan ke dalam bus.
  • Pukul 16.23 WIB, masih ada beberapa warga yang digiring sembari menunggu bus tambahan datang.
  • Dengan pakaian lengkap dengan atribut kepolisian, polisi dari Resor Kota Padang dan pasukan brimob membangun barikade dan menyuruh warga meninggalkan area Masjid Raya Sumbar.
  • Beberapa orang PBH LBH Padang yang ingin mengajak aparat untuk bernegosiasi lansung dipiting, didorong bahkan terjadi pemukulan sebelum diangkut ke dalam mobil kepolisian.
  • Hingga magrib dengan total 17 orang yang ditangkap Polda Sumbar diantaranya; 7 orang PBH LBH Padang, 4 orang mahasiswa, 5 orang masyarakat, 1 orang PBH PBHI. Mereka diduga turut memprovokasi para warga.
  • Beredar foto Mahyeldi sedang menikmati makanan di sebuah kedai sate bersama dengan rekan- rekan kerjanya. Dari keterangan yang ada, foto ini diambil beberapa jam sebelum adanya pengusiran warga Air Bangis dan lokasi kedai tersebut berjarak sekitar 150m dari Masjid Raya Sumbar.

 

        

Minggu, 6 Agustus 2023

  • Hingga pukul 03.00 WIB, dari total 17 orang (18 orang yang ditambah 1 orang advokat pendamping/PH) yang diperiksan dan dimintai keterangan oleh pihak Polda Sumbar belum kunjung dilepaskan. Mereka diamankan di lantai 3 gedung Polda dan terpaksa tidur seadanya karena tidak diberi tempat yang layak.
  • Pukul 07.40 WIB, ke-18 orang masih diamankan di Polda Sumbar dan harus menunggu selama 1×24 jam.
  • Pukul 15.30 WII, para warga, mahasiswa dan pendamping hukum yang berjumlah 18 orang dan berada di Polda Sumbar dibebaskan.

Dukung kami untuk menghadirkan cerita, dan liputan yang mendalam terkait yang terpinggirkan.

 

Silahkan klik tautan dibawah ini.