Keluarga Afif meminta pertanggungjawaban Polda Sumbar saat aksi, Rabu (26/6)/ roehanaproject.com/Uyung Hamdani

Lini Masa Kasus Penyiksaan Polisi dalam Kasus Afif Maulana dan 18 Remaja

 

 

 Minggu, 9 Juni 2024 

 

Ø  Sekitar pukul 3.30 dini hari Tim Sabhara Polda Sumbar mendapat laporan akan ada tawuran di daerah Kuranji Padang. Segerombolan remaja lewat dan langsung dihadang oleh polisi di Jembatan Kuranji 

 

Ø  Sebanyak 18 remaja berhasil diamanakan polisi di Jembatan Kuranji dan dibawa ke Polsek Kuranji

 

Ø  Pukul 11.30 WIB diberitakan penemuan mayat anak-anak yang diketahui bernama (AM) Afif Maulana. Penemuan ini bermula saat warga yang akan membuang sampah di Jembatan Kuranji. Warga melaporkan temuan mayat tersebut ke Polsek Kuranji. Diketahui warga itu karyawan Uje BP bernama Muhammad Satrio (20) 

 

BACA JUGA:

17 POLISI TERBUKTI MELANGGAR PROSEDUR DALAM KASUS PENYIKSAAN AFIF DAN TEMAN-TEMANNYA, LBH DORONG SANKSI ETIK DAN PIDANA

 

Senin, 10 Juni

 

Ø  AM selesai di aotopsi dari RS Bhayangkara 

 

Ø  Ayah kandung AM Afrinaldi (36) membuat laporan ke Polresta Padang.

 

“Dalam BAP yang diberikan polisi kepada saya saat itu penyebab kematian Afif karena patah tulang rusuk 6 dan robek paru-paru 11 cm,” kata Afrinaldi diwawancara 20 Juni 2024 di LBH Padang.

 

  Selasa, 11 Juni

 

Ø  Pihak keluarga (Angku Afif) pergi ke Kafe UJ BP Kuranji untuk melihat rekaman CCTV, namun saat itu keterangan pihak UJE BP CCTV rusak (Keterangan Afrinaldi)

 

 Selasa, 18 Juni

Ø  Kasi Humas Polda Sumbar, Ipda Yanti Delfina memberi penjelasan terkaiti kasus tersebut. Yanti menyebut pihaknya telah melakukan penyelidikan usai menerima laporan dari keluarga korban. 

Polisi juga sudah melakykan cek TKP dan memeriksa sejumlah saksi. Untuk penyelidikan selanjutnya, polisi masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara.

 

 

 Kamis 20 Juni 

 

Ø  Lembaga Bantuan Hukum Padang selaku Kuasa Hukum AM rilis dugaan penyikasaan kepada AM oleh pihak kepolisian. Dalam konfrensi pers LBH, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan LBH pada Senin 17 Juni 2024, LBH menduga AM tewas karena mendapat penyiksaan aparat.

 

Ø  Direktur LBH Padang, Indira Suryani menyebut AM ditemukan dalam kondisi yang tidak wajar. Terdapat luka lebam di pinggang kiri, lebam pergelangan tangan hingga siku, pipi kiri membiru dan luka berdara di bagian belakang telinga

 

Ø  LBH juga menemukan indikasi penyiksaan kepada 7 korban lainnya oleh tim Sabhara Polda Sumbar. Korban mendapat siksaan berupa pukulan dengan rotan, setrum, sulut api rokok hingga mendapat kekerasan seksual.

 

Ø  LBH bersama Keluarga AM membuat laporan ke Komnas HAM perwakilan Sumatera Barat

 

Ø  Merespon pemberitaan temuan LBH Padang, Kamis malam, Kabid Humas Polda Sumbar langsung membuat konfrensi pers terkait kasus AM. Kombes Pol Dwi Sulistyawan kematian AM masih dalam proses penyidikan dan masih menunggu bukti. “Autopsi sudah dilakukan pada 10 Juni pasca korban ditemukan meninggal pada 9 Juni,” ucapnya.

 

Jumat 21 Juni

 

Ø  Pagi, LBH bersama keluarga AM mendatangi Polresta Padang meminta informasi mengenai tindak lanjut kasus dugaan penyiksaan berujung kematian terhadap AM

 

Ø  Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Andriansyah menyebut sebanyak 30 anggota Tim Sabhara Polda Sumbar diperiksa Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatandras) 

 

Ø  Siang, Polresta menggelar konfrensi pers menjelaskan kronologi kejadian di Jembatan Kuranji. Plh Kapolresta Padang, AKBP Rully Indra Wijayanto menyebut Senin dini hari terjadi aksi tawuran dan mendapati segerombolan remaja konvoi membawa senjata tajam. 

 

Polisi sebut, konvoi itu pecah saat dikejar polisi dan banyak yang kabur dan meninggalkan sejam di lokasi dan 18 orang diamankan dalam kejadian tersebut.

 

Ø  Kata Rully, berdasarkan keterangan teman AM bernama Adit menyebut AM sempat mengajaknya untuk melompat dari jembatan untuk melarikan diri dari petugas. Namun adit menolak ajakan tersebut.

 

 

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Irjen Suharyono menemui massa aksi Keadilan untuk Alif pada Rabu (26/6)/roehanaproject/Uyung Hamdani

Minggu, 23 Juni

 

Ø  Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menggelar konferensi pers di Polresta Padang.

 

Ø  Suharyono bantah adanay penyiksaan kepada AM dan korban lainnya. Ia menyebut AM meninggal karena melompat dari jembatan, bukan dari penyiksaan polisi. 

 

Ø  Kapolda sebut pengamanan aksi tawuran sudah sesuai tawuran

 

Ø  Kesimpulan itu berdasarkan keterangan 40 saksi diantaranya saksi umum serta teman korban sebagai saksi kunci yang diperiksa penyidik. Selanjutnya ia mengatakan tidak ada bukti dan saksi terkait adanya dugaan penganiayaan berujung tewasnya AM.

 

Ø  Kapolda sebut akan mencari orang yang meviralkan kasus kematian AM 

 

Ø  Hasil autopsi masih belum keluar dari dokter forensik

 

 

 Selasa 25 Juni

 

Ø  LBH Padang menolak pernyataan Kapolda terkait pengamanan sudah sesuai prosedur.

 

Ø  LBH buka bukti penyiksaan yang dilakukan polisi.

 

Ø  Foto yang ditunjukkan LBH, pada remaja S(16) ditemukan bekas cambukan rotan, 15 titik sulutan rokok. Sementara remaja berinisial W (16) ditemukan bekas pukulan dua kali dibagian kepala dan bekas tendangan di bagian punggung

 

Ø  Keluarga minta Kapolri Listyo Sigit turun tangan mengusut kasus ini

 

Rabu 26 Juni

 

Ø  LBH bersama advokat membuat laporan ke Divisi Propam Polda Sumbar

 

Ø  Massa yang tergabung dalam Jaringan Pembela HAM melakukan unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas untuk AM di depan Mapolda Sumbar.

 

Ø  Kapolda menemui massa aksi.

 

Ø  Didepan keluarga Kapolda berjanji usut tuntas kasus tersebut

 

Ø   Kapolda mengatakan kematian AM karena meloncat dari ketinggian 40 meter.6 Tulang belikat belakang kiri Patah kena Batu dengan posisi terlentang disamping air. Lebam mayat terjadi diseluruh tubhnya. Dikonfirmasi Kapolda kepada Dokter Forensik,  selama 9 jam sampai ditemukan sudah terjadi kaku mayat dan keluarlah lebam mayat. Sementara luka lecet karena jatuh dari motor.

 

   

Kamis 27 Juni

 

Ø  Kompolnas Benny Mamoto melakukan rekonstruksi peristiwa di Jembatan Kuranji pada pukul 3.00 dini hari

 

Ø   Dalam Monitoring dan Klarifikasi Penemuan Mayat di Jembatan Kuranji bersama Kompolnas, KPAI, LBH, Kelarga AM, Kapolda akui 17 anggota diduga terbukti melanggar SOP terkait dugaan penyiksaan remaja tawuran.

 

Ø  LBH Padang soroti perubahan narasi penyebab kematian afif dari “Melompat” menjadi “Terpeleset”. Dalam monitoring dan klarifikasi itu LBH mengatakan adanya pernyataan dokter forensik yang mempertanyakan kalau AM melompat jenazahnya kaku dan ada memar dibagian kiri tubuhnya. Kalau melompat cedera utama seharusnya di kepala. Namun ,indikasinya adalah terpeleset.

 

Ø  Selanjutnya pernyataan saksi Adit yang menyebut saat ditendang polisi ia bersama AM jaduh disisi kiri jembatan sementara mayat AM ditemukan di tengah tengah jembatan.

 

  

Minggu 30 Juni

 

Ø  Kapolda menggelar Konferensi Pers. Kapolda sebut ada 2 TKP dalam penanganan kasus tawuran di wilayah Kuranji. TKP pertama di Jembatan Kuranji tempat tewasnya AM dan TKP kedua di Polsek Kuranji tempat 18 remaja tawuran diduga mendapat penyiksaan polisi.

 

Ø  Kapolda tetap mempertahankan argumentasi bahwa AM melompat dari jembatan. Hal tersebut diungkapkan berdasarkan hasil penyelidikan terhadap 49 saksi serta hasil visum dan autopsi AM.

 

Ø  Kematian AM disebabkan tulang rusuk patah dan menusuk ke paru-paru korban yang mengakibatkan paru paru robek selebar 11 cm.

 

Ø  Sementara nasib 17 personel Direktorat Samapta diduga melanggar prosedur saat menangani dan menangkap 18 remaja diduga pelaku tawuran pada 9 Juni 2024 lalu belum bisa disimpulkan. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk menentukan apakah anggotanya itu ada melanggar kode etik atau disiplin.

 

 

Rabu 3 Juli 

 

  • LBH Padang laporkan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono ke Divisi Propam Polri dan Pengawas Penyidikan, terkait ketidakprofesionalan dalam penanganan kasus penyiksaan dan Afif Maulana.
Massa Aksi menuntut Kapolda Sumbar Bertanggungjawab atas Kematian Afif dan Penyiksaan remaja/roehanaproject.com/Uyung Hamdani
Massa Aksi menuntut Kapolda Sumbar Bertanggungjawab atas Kematian Afif dan Penyiksaan remaja/roehanaproject.com/Uyung Hamdani



Dukung kami untuk menghadirkan cerita, dan liputan yang mendalam terkait yang terpinggirkan.

 

Silahkan klik tautan dibawah ini.