Ilustrasi Hoax/Freepik

[HOAX] Pengungsi Rohingya Masuk Ke Pesisir Sumatera Barat

 

 

Beredar di masyarakat sebuah berita terkait kedatangan pengungsi Rohingya di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin 15 Januari lalu. Isu tersebut telah menjadi perbincangan di media sosial, khususnya Instagram. 

 

Sejumlah akun instagram sebelumnya telah mengunggah tangkapan layar berita dengan judul “385 Pengungsi Rohingya Tiba di Sumatera Barat Melalui Jalur Laut, Kesiapan Penjaga Laut Indonesia Diperdebatkan.”

 

Pemberitaan ini menarik perhatian masyarakat sejak kemarin dan memicu beragam komentar tidak hanya di media sosial, tetapi juga di berbagai grup percakapan daring. Meskipun kabar ini tersebar luas, berita tersebut tidak menyebut secara rinci lokasi pendaratan pengungsi dan waktu kejadian, hanya menyebutkan di pesisir Padang Pariaman.

 

Namun, informasi mengenai tempat dan waktu pendaratan tidak dijelaskan secara spesifik. Sumber informasi berita ini adalah video yang diunggah oleh pengguna YouTube @gpscinema9010 pada 13 Januari 2024. Hingga Selasa (15/1/2023) pukul 11.30 WIB, video tersebut telah ditonton sebanyak 10.400 kali.

 

Dalam video tersebut, terlihat beberapa kapal berlabuh di sebuah air terjun landai dengan beberapa orang di atas kapal. Video diambil dari ketinggian, mirip dengan rekaman drone, mengarah dari air terjun ke kapal-kapal tersebut. 

 

Akun YouTube @gpscinema9010 menuliskan keterangan yang menyebut “detik-detik pengungsi Rohingya berlabuh di Sumatera Barat.” Selain itu, dalam video terdengar suara yang menyampaikan bahwa pengungsi datang dengan lima kapal, membawa 385 orang, dan sedang mencari tempat untuk tinggal.

 

Untuk melihat video secara lengkap, dapat diakses melalui pranala berikut: 

 

Pemerintah Nyatakan Kabar itu Hoaks

 

Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman Rudy Repenaldi, melakukan klarifikasi dan mengoreksi informasi yang menyebutkan bahwa pengungsi Rohingya telah masuk ke perairan Padang Pariaman.

 

“Pada hari ini secara tegas kami sampaikan, berdasarkan hasil monitoring yang kami lakukan sejak tadi malam, bahwasannya tidak ditemukan adanya pengungsi rohingya yang masuk ke wilayah Kabupaten Padang Pariaman,” katanya, dalam video klarifikasi yang diterima roehanaproject.com, Selasa (16/1/2024), 

 

Rudy menyatakan, setelah mendengar informasi tersebut, pemerintah kabupaten segera merespons dengan memerintahkan camat, terutama yang memiliki pesisir pantai, untuk melakukan pemantauan wilayah masing-masing. Mereka juga diinstruksikan untuk memeriksa kondisi pantai dari Magrib hingga Selasa pukul 01.00 dini hari. Hasilnya, tidak benar ada pengungsi Rohingya yang berlabuh di pesisir Padang Pariaman

 

Rudy mengatakan peristiwa ini menjadi warning sistem bagi pemerintah. “Tentunya dengan kejadian ini menjadi peringatan dan pelajaran kepada kami untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan tugas yang diamanahkan kepada kami. Kepada camat, kami meminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kedatangan orang asing di wilayah masing-masing.”

 

Pemkab Padang Pariaman juga sudah berkoordinasi dengan Kapolres dan Dandim Pariaman untuk menginstruksikan kepada jajaran masing-masing agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kedatangan pengungsi Rohingya, yang saat ini menjadi isu di pesisir Sumatra.

 

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menambahkan bahwa seluruh jajaran telah diinstruksikan untuk memastikan kebenaran informasi mengenai kedatangan pengungsi Rohingya hingga tadi pagi. Ia menyatakan bahwa berita tersebut adalah hoaks dan ia telah menghubungi media yang memberitakan isu tersebut.

 

Dalam harapannya, Ahmad Faisol Amir berharap agar tidak ada kegaduhan di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah dan Polres memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.

 

Video Beredar Ternyata di Kawasan Mandeh Pesisir Selatan

 

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh roehanaproject.com, lokasi yang terlihat dalam video yang berisi narasi mengenai pengungsi Rohingya adalah Sungai Gemuruh di Pesisir Selatan.

 

Sungai Gemuruh merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak di Kawasan Wisata Mandeh, tepatnya di Nagari Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan. Destinasi ini dapat diakses melalui jalur darat dari jalan utama wisata Mandeh atau melalui laut menggunakan perahu wisata.

 

Secara umum, Sungai Gemuruh termasuk dalam paket perjalanan wisata di Mandeh yang sering dikunjungi setelah menjelajahi beberapa destinasi wisata lainnya.

 

Dalam video yang diunggah, tidak terlihat tanda-tanda pengungsi Rohingya yang turun dari kapal yang bersandar di lokasi tersebut. Kapal yang bersandar juga tidak menunjukkan ciri-ciri kapal yang biasanya digunakan oleh pengungsi Rohingya yang mendarat di Indonesia, melainkan lebih mirip dengan kapal wisata.

 

Roehanaproject.com menggunakan metode cek fakta dengan mengambil tangkapan layar dari video dan mengunggahnya ke Google Lens serta Google Image. Dengan langkah tersebut, muncul beberapa rekomendasi gambar atau video yang mirip dengan tangkapan layar tersebut.

 

Untuk memastikan kebenaran informasi, roehanaproject.com mencari referensi gambar dan video yang terkait dengan Sungai Gemuruh dan memastikan kesamaan lokasi. Beberapa indikator yang digunakan antara lain bentuk air terjun, bibir pantai, pepohonan, bebatuan, aliran sungai, dan kesamaan sungainya.

 

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan membenarkan lokasi yang ada di dalam video merupakan Sungai Gemuruh di kawasan wisata Mandeh.

 

Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Pesisir Selatan Wildan, menyatakan informasi dalam video itu tidak benar. “Hoax itu kalau dikatakan pengungsi Rohingya. Kayaknya hanya video di tempat wisata biasa,” katanya kepada roehanaproject.com, Senin (15/01/2024).

 

Ia juga telah memastikan ke pejabat dan tokoh masyarakat setempat bahwa benar video terebut diambil di Sungai Gemuruh.

 

“Kami berterima kasih kepada rekan-rekan wartawan yang telah mengkonfirmasi kebenaran video tersebut,” kata Wildan.

 

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berpikir kritis dan melakukan saring sebelum sharing terhadap konten-konten yang ada di internet.



Dukung kami untuk menghadirkan cerita, dan liputan yang mendalam terkait yang terpinggirkan.

 

Silahkan klik tautan dibawah ini.